• 021 725 0718

    Silahkan hubungi staf resepsi kami yang ramah apabila ada pertanyaan mengenai umum atau medis.

background

Klinik Diabetes

APAKAH DIABETES MELITUS DAPAT DIDAPATKAN DARI GENETIK?

Diabetes Melitus (DM) atau yang akrab dipanggil penyakit gula adalah penyakit kronis yang menyebabkan gangguan pada proses pengolahan gula darah menjadi energi. DM ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah atau dikenal dengan istilah hiperglikemia. Hiperglikemia yang terjadi dalam jangka panjang dihubungkan dengan kerusakan jangka panjang dari organ-organ terutama jantung, pembuluh darah, mata, ginjal dan serabut saraf. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya DM diantaranya faktor genetik atau keturunan. Seberapa besar peran genetik pada kejadian DM?

banner

Diabetes terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu tipe 1, tipe 2, serta diabetes tipe lain seperti Gestational Diabetes Mellitus (GDM), Maturity-Onset Diabetes of the Young (MODY), dan masih banyak lagi. Diabetes yang paling banyak terjadi di masyarakat adalah DM tipe 2.

DM tipe 1 merupakan penyakit yang terjadi karena adanya defisiensi atau kekurangan absolut dari insulin, dan biasanya pasien dengan DM tipe 1 memiliki kelainan genetik yang menyebabkan kerusakan dari sel pankreas penghasil insulin.
DM tipe 2 disebabkan oleh gabungan beberapa faktor yaitu kurangnya respon tubuh terhadap insulin yang dihasilkan dan pada stadium lanjut dipersulit dengan berkurangnya pasokan insulin dari pankreas. DM tipe 2 terjadi karena interaksi kompleks antara faktor gaya hidup (obesitas, konsumsi kalori berlebih dan pembakaran kalori yang kurang) dengan faktor genetik. Selain gaya hidup, pasien dengan usia >45 tahun, pasien dengan riwayat keluarga penderita diabetes, serta pernah mengalami diabetes saat kehamilan merupakan faktor risiko yang tidak dapat dipandang sebelah mata. Secara khusus, faktor genetik dari DM tipe 2 merupakan hal yang kompleks, namun secara sederhana, meskipun risiko terkena DM meningkat apabila terdapat anggota keluarga yang menderita DM, materi genetik spesifik pada pemeriksaan laboratorium (mutasi genetik pada TCF7L2 dan sebagainya) hanya menyumbang 10% dari total risiko untuk terkena DM, sehingga masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dapat mengidentifikasi faktor spesifik yang membuat seseorang berisiko terkena DM berkaitan dengan materi genetiknya.
Pencegahan DM terdiri dari beberapa sisi, yaitu pengaturan pola makan dan aktivitas fisik. Pola makan yang dianjurkan adalah cukup kalori, memiliki rasio atau perbandingan yang seimbang antara karbohidrat, protein dan lemak, serta menghindari makanan-makanan tinggi kalori seperti makanan cepat saji.

Aktivitas fisik yang dianjurkan untuk mencegah diabetes adalah aktivitas fisik dengan tingkat intensitas ringan-sedang (lari pagi, bersepeda, berenang, dan sebagainya) paling sedikit 30 menit per hari atau 150 menit per minggu. Hal yang juga penting untuk dilakukan adalah melakukan evaluasi pola makan dan aktivitas fisik melalui Indeks Massa Tubuh (IMT) guna menghindari obesitas.

Pada penderita DM, pengobatan yang dilakukan bersifat komprehensif, yaitu tetap mengutamakan pola hidup sehat dengan pengaturan pola makan serta aktivitas fisik. Selain itu, terdapat beberapa pengobatan yang dapat diberikan yang disesuaikan dengan kadar gula darah saat pemeriksaan serta komplikasi yang terjadi. Selain kontrol gula darah, penting untuk dilakukan kontrol terhadap tekanan darah dan kadar kolesterol yang biasanya juga mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan kadar gula darah.

Penanganan diabetes sangat penting dalam jangka panjang meskipun gejala belum terlihat, karena jika pasien berobat ketika sudah ada gejala seperti pandangan kabur, sering nyeri dada dan sebagainya, berarti sudah ada penyumbatan pada pembuluh darah yang diakibatkan oleh DM dan penyumbatan ini akan sulit untuk dihilangkan meskipun gula darah sudah terkontrol. Oleh sebab itu prinsip utama dalam penanganan DM adalah mencegah terjadinya DM, dan jika sudah terjadi, penanganan komprehensif sangat dibutuhkan sejak dini guna menghindari terjadinya komplikasi akibat DM.

Ingin konsultasi seputar masalah DM dan penyakit metabolik lainnya?

Yuk konsultasikan ke dokter kami di jadwal berikut.